![]() Warna merah muda (pink), yang dipilih oleh Teddy sebagai warna dominan untuk karya tersebut, dengan mudah bisa dirujuk sebagai lambang cinta dalam dunia industri yang telah mengodifikasikan konsep cinta sedemikian rupa. Dengan kata lain, Love Tank adalah sebentuk tafsir Teddy atas kecenderungan fenomena perang di mana “Barat” selalu melakukan invasi dan eksploitasi, sementara Timur melakukan preservasi. Sementara pagoda dan bunga teratai digunakan Teddy sebagai representasi dari kebajikan Timur, dimana gagasan tentang perlindungan dan perdamaian menjadi filosofi dasar dari kehidupan antar manusia. Tank ditempatkan sebagai simbol dari mesin perang Barat, yang dalam berbagai kisah tentang perang selalu menjadi alat untuk “membunuh”, menghancurkan”, “meluluhlantakkan”. Menyandingkan bentuk tank dengan imaji pagoda, Teddy ingin mengonfrontasikan kembali dikotomi “Barat” dan “Timur” dalam upaya untuk melihat masing-masing sebagai esensi peradaban yang dapat dipertemukan untuk membawa pesan-pesan baru bagi kehidupan manusia hari ini. Selain terserap oleh kemegahan dari bentuk patung tersebut, kontradiksi imaji antara yang megah dan yang terserak, antara kejayaan dan kehancuran, memberi kita sebentuk ruang jeda untuk mengenang dan merefleksikan kembali kisah-kisah tentang keinginan manusia untuk saling menguasai dan menghancurkan. Sementara di bawahnya, sebagai landasan, Teddy meletakkan serpih-serpih bangunan yang runtuh, batu-bata berlapis semen, yang seolah hancur diporak-porandakan oleh gilasan roda tank-tank tersebut. Dari ujung sisi tank yang menampilkan meriam peluru, bentuk yang menyerupai pagoda dengan segera terbaca. Makin ke atas, ukuran tank tersebut makin mengecil. ![]() Karya S Teddy D kali ini merupakan tumpukan tujuh buah kendaraan tank (ia merujuknya sebagai bentuk M1 Abrams buatan Amerika) yang disusun secara vertikal hingga melewati tinggi ruang dasar lobi museum. Sejak awal, ukuran karya yang massif, dengan ketinggian hampir 7 meter, telah membuat kita terserap dan melihatnya sebagai objek visual yang sedemikian kuat. Saya sedang mengambil beberapa gambar untuk kepentingan dokumentasi ketika sepasang pengunjung museum datang dan berdiri dengan takjub memandangi instalasi karya seniman Indonesia, S Teddy D, yang sedang dipajang di sana. He call his apprentices : Kumarayaksa and Kumaradewa to deploy and mobilize their monstrous soldier to do this.Īt the gate of Amarta Kingdom, there are Antareja, Irawan and Bawor.Timur dan Barat dalam Pagoda Hampir semua pengunjung terkesima ketika memasuki Rotunda, ruang depan di gedung National Museum of Singapore, hari-hari ini. Krisna have plan to attack Amarta, Kingdom od Pandawa family. Krisna than show his special ability”Aji Gelap Sewu”, mean : Thousand Hurricane! Baladewa then thown away by this. And he was ordered by Krishna to beat Baladewa. ![]() Declare himmselves as Kumarayaksa, the King of Glagarwesi Kingdom. But, immediately Baladewa attacked by a skeleton-like-with royal dress-creature. The he argued with his brother, about it. Think impossible if Krisna will kill all Pandawa, because Krishna has been destined by the gods as the Pandavas Advisory. Then, Krisna come and declare if he will change side, from Pandawa’s mentor to become Kurawa’s ally, and have plan to eliminating all Pandawa before Baratayudha.īaladewa as the older brother of Krisna shocked. The discuss about, Baratyuda-the geat war between Pandawa vs Kurawa-preparation. Duryudana as the King, faced Sengkuni as Prime Minister, Durna as advisor, Kartamarma as warlords and a guest, Baladewa, the King of Mandura Kingdom. Shadow Puppet Show, Performance by Dalang Kukuh Bayu Aji with title : Double KhrisnaĪt the first scene, there is a meeting called “jejer” in Astina Kingdom.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |